Kabar buruk bagi pengguna Linux dan pemilik Steam Deck, karena kini gim Apex Legends tidak lagi bisa dimainkan di sistem operasi tersebut. Keputusan ini diumumkan langsung oleh pengembang gim, yang memutuskan untuk mencabut dukungan terhadap Linux dan Steam Deck OS sebagai upaya mengurangi jumlah pengguna cheat dalam permainan.
Pihak pengembang menyatakan bahwa sebagian besar pengguna cheat cenderung lebih banyak aktif di platform Linux. Selain itu, Linux dianggap lebih sulit dalam mendeteksi penggunaan cheat, yang menjadikannya pilihan utama bagi sebagian besar pelaku kecurangan dalam gim. Meski begitu, pengembang tidak merilis data spesifik atau grafik yang menunjukkan persentase pengguna cheat di Linux.
Walaupun keputusan ini mengecewakan bagi beberapa pengguna, menurut data dari Steam sendiri menyebutkan bahwa basis pemain di Linux sebenarnya tidak sebesar di platform lain, terutama dibandingkan dengan Windows. Berdasarkan data Steam terbaru, hanya sekitar 1,87% pengguna aktif berasal dari sistem Linux, sementara lebih dari 96% pengguna memilih Windows sebagai sistem operasi mereka.
Keputusan serupa sebelumnya juga diambil oleh gim populer lainnya, seperti Grand Theft Auto V Online, yang menghentikan dukungan untuk Linux. Langkah ini sering dianggap sebagai upaya untuk menghindari masalah cheat yang dianggap lebih lazim terjadi di sistem operasi open-source seperti Linux, dibandingkan dengan platform lain.
Keputusan ini tentu memicu kekecewaan di kalangan penggemar Linux, yang menganggap bahwa pengembang sering kali menyalahkan Linux sebagai “sarang” bagi para cheater. Meskipun demikian, keputusan ini juga dipandang sebagai kebijakan yang sah dan merupakan hak pengembang untuk mengelola platform mana yang mereka dukung.
Beberapa pihak bahkan berasumsi bahwa keputusan ini mengarah pada eksklusivitas gim-gim kompetitif untuk sistem operasi Windows, yang dianggap memonopoli pasar. Walau ini masih sebatas opini, pengguna Linux berharap akan ada solusi yang lebih adil bagi mereka di masa depan.
